Festival kuliner bekasi (FKB) event yang rutin di adakan oleh Summarecon Mal Bekasi. Setiap tahunnya, FKB selalu menyajikan tema yang berbeda bagi para pengunjung untuk menikmati kuliner nusantara.
Sore itu sebetulnya saya hanya ingin menikmati sunset di downtown walk Summarecon Mall Bekasi. kami sekeluarga ingin menikmati matahari terbenam yang bisa di lihat dari balkon downtown walk.
Tetapi perhatian kami sedikit beralih saat melihat keramaian orang di belakang downtown walk tersebut, ternyata sedang berlangsung event FKB atau festival kuliner bekasi.
Agak telat juga saya mengetahui FKB ini, sebab waktu kesini acara sudah separuh jalan alias lewat setengah bulan.
Ragam Kuliner Jawa Timur & Nusantara
Acara yang berlangsung mulai 16 Agustus - 16 September 2018 ini, mengajak para pengunjung untuk mencicipi aneka kuliner dan kebudayaan khas Jawa Timur. Dengan tagline `Weteng wareg ati merem rek` yang berarti `Perut kenyang, hati kenyang`
FKB berdiri di lahan seluas 9500m2 dan dihadiri oleh kurang lebih 80 tenant dengan ciri khas makanan Jawa Timur dan nusantara.
Pengunjung dapat mencicipi ratusan menu dari seluruh tenant yang ada. Makanan yang dapat di cicipi diantaranya raja rawon, cwie mie malang, tahu tek cak soleh, sempolan ayam, nasi krawu mbok jowo, bakso bakwan malang cak uban, sego resek, sate ayam madura bintang 5, soto gubeng madura cak yud dan masih banyak hidangan lainnya.
Event Detail
Festival Kuliner Bekasi 2018
16 Aug 2018 - 16 Sep 2018
Jam Buka:
Senin - Kamis : 16.00-22.00 WIB
Jumat : 16.00-23.00 WIB
Sabtu & hari libur : 11.00-23.00 WIB
Minggu : 11.00-22.00 WIB
Selain itu, di FKB kami juga temukan ajang kumpul komunitas pecinta hewan, Burung Paruh Bengkok, Aquascape, Ikan Hias, Reptil, dan Sugar Glider.
Kamu bukan hanya bisa melihat-lihat tapi bisa belajar dari komunitas yang hadir di sini, bertanya mengenai cara merawatnya, makanannya dan jenis-jenisnya. kalau gemes sama hewannya boleh kok di bawa pulang, tapi di tuker duit. 😃 Perut kenyang ilmu pun dapat.
Oh iya, Makanan di sini tidak bisa bayar cash ternyata, jadi harus menukar uang dengan token di kasir yang telah di sediakan di beberapa pintu masuknya.
Yuk! nikmati fotonya dan artikan sendiri ya. 😀
Sudah di akhir perjalanan guys... saya tidak bisa banyak bicara kali ini. 😋
Oh iya, di sebelah selatan lokasi, ada mobil gowes bentuknya lucu-lucu ala mobil VW jaman dulu, dengan membayar Rp 40.000/ride kamu dipersilahkan untuk membawanya berkeliling trek yang sudah di sediakan.
Tapi waktu itu saya hanya liat-liat aja, enggak jadi makan di sini. Selain tempatnya penuh juga kata istri saya harganya agak sedikit lebih mahal. Mungkin juga karena terlalu ramai istri saya kurang bersemangat nimbrung di sini, jadi kami memutuskan makan di tempat lain aja.
Tapi saya tetap menunggu FKB (Festival Kuliner Bekasi) tahun depan, semoga bisa lebih seru lagi dan saya enggak telat tau infonya.
Seru banget yah untuk para pecinta kuliner, pasti bakalan kenyang nih, hehe
BalasHapusditambah dengan kumpulan komunitas hewan, seru juga kalau kita bawa anak kecil bisa melihat hewan yang ada di festival ini
Bukan kenya lagi mas, tapi 'kewaregen' (kekenyangan)
HapusGa ada yang cantiq-cantiq.. ga seru.. wkwkwkwkwkwkw
BalasHapusHuss... makin tua makin jadi ya? kumendan...!! Kumendan..!! pak Anton nih genitnya kumat.
HapusWah seru banget kelihatanya, pasti kalau ngajak anak-anak mereka suka banget ya. Apalagi banyak banget kulinernya.
BalasHapusserunya anak-anak itu malah sama hewannya, sama makanannya biasa aja. :)
HapusKatanya Festival Kuliner Mas... kok yg muncul banyak gambar non makanan..... :)
BalasHapusngk ada aksi suap2an dng kumendan yach mas... :)
iya kang, istri saya gak mau di ajak makan di sini. terlalu ramai.... ribet...
Hapusyang itu sekarang di sensor takut kang Nata Baper. :)
Sepertinya seru.. Jadi kangen ke Jawa. :)
BalasHapuskalau kangen pulang mas, itu lebih baik daripada memendam rindu. Rindu itu berat loh. Jiiaaaahhh... :)
HapusMana foto makanannya, Mas? Otw laper padahal, eh gak jadi..haha
BalasHapusItu mobil gowesnya mirip seperti di alkid Jogja, Mas.
saya enggak makan di situ mas Andi, gak jadi penuh tempatnya terlalu riweh
Hapus