Dulu saya pernah baca novel wiro sableng karya Bastian Tito punya temen, tapi belum pernah sampai abis. karena emang lagi di baca temen juga. kayaknya dia juga boleh pinjem sih.. *gak modal amat ya..
Pernah juga nonton wiro sableng zaman layar tancep masih berjaya waktu kecil, tapi lupa yang judulnya apa. Maklum masih unyu-unyu.
Dan serial Wiro Sableng di tivi bikin saya sedikit paham karakter cerita wiro sableng. Yang di akhir cerita harus pergi mengembara kembali.
Tapi wiro sableng di bioskop...ehmmmm pengalaman baru nih.
Awal nonton wiro sableng saya di tawari istri, tapi kurang tertarik.Paling ceritanya kayak dulu gitu-gitu aja terus adegannya yah biasa kayak di tipi dulu.
Tapi pas tau wiro sableng ikut di garap 20th Century Fox, terus liat trailernya saya jadi kepincut juga pingin nonton. Siapa sih yang enggak kenal 20th Century Fox. ya.. kan?
Ga pake lama bioskop XXI Cipinang Indah pun jadi lokasi nonton.
Tiket pun di pesan online karena nontonnya pun dadakan, kalau langsung beli di tempat gak bakal kebagian kursi favorit yaitu deretan tengah ke belakang.
Seperti biasa saat nonton, yang namanya cemilan itu gak ketinggalan. roti, snack-snack pun di bawa, dengan trik khusus yang mungkin udah pernah temen-temen alami, snack dan kawan -kawannnya pun sukses masuk ke bioskop.
Gaess... Wiro sableng di batasi buat umur 13 tahun keatas, jadi buat anak yang umurnya di bawah mesti di beri pengarahan.
Soalnya banyak adegan berantemnya yang kalau anak gak di kasih ngerti bisa main silat-silatan sama temennya.
Sinopsis:
Nusantara, abad ke-16, Wiro Sableng (Vino G Bastian), seorang pemuda, murid dari pendekar misterius bernama Sinto Gendeng (Ruth Marini), mendapat titah dari gurunya untuk meringkus Mahesa Birawa (Yayan Ruhian), mantan murid Sinto Gendeng yang berkhianat. Dalam perjalanannya mencari Mahesa Birawa, Wiro terlibat dalam suatu petualangan seru bersama dua sahabat barunya Anggini (Sherina Munaf) dan Bujang Gila Tapak Sakti (Fariz Alfarazi). Pada akhirnya Wiro bukan hanya menguak rencana keji Mahesa Birawa, tetapi juga menemukan esensi sejati seorang pendekar.
source : cinemaXXI
Salah satu adegan saat latihan dengan Sinto gendeng. Efeknya lumayan keren.
Sumpah menurut saya film ini cukup lucu, apalagi yang bawain Vino yang emang suka mainin peran konyol kalau main film.
Penonton juga sempat tertawa saat Ken Ken(pemeran serial Wiro Sableng) muncul dan saling pandang dengan vino(wiro sableng). dan jurus mereka sama.
Entah kenapa, kemunculan Ken Ken sebagai Cameo* membuat ingatan saya seakan kembali ke era tahun 90an di mana ken-ken waktu itu sangat populer sebagi wiro sableng.
Mungkin ini trik agar penonton bernostalgia ke masa lalu dan menjadikannya lebih familiar.
Yang jelas film ini sukses membuat saya tertawa terpingkal-pingkal.
Adegan Aneh
Tapi ada adegan yang menurut saya kurang masuk akal, saat Bujang gila tapak sakti mengikat si Brewok, pangeran dan Rara Murni, di sebuah pohon.Jujur ini saya enggak abis pikir, kenapa bisa Bujang gila tiba-tiba mengikat mereka bertiga terbalik di sebuah pohon di tepi jurang.
Sedangkan saat berkelahi di atas pohon dengan wiro sableng, waktu pohon goyang si bujang gila ketakutan. hayoo.. pikir....
Tapi sudahlah film ini cukup bagus dan akan saya tunggu sekuelnya.
Sebab di akhir cerita Pangeran Matahari sudah siap menanti.
Dan kabarnya film ini sudah tembus lebih dari satu juta penonton.
* Cameo adalah munculnya seseorang yang terkenal di bidang performing acts seperti teater, film, video games, dan televisi. Namun durasi selama mereka muncul tidak lama. Peran yang dimainkan pun tidak memiliki bobot besar pula, dan tidak diperlukan untuk berbicara.#wikipedia
hahaha... lucu rupanya. Tapi terus terang saya nggak tertarik nonton film yang seperti gini. Ga beda dengan segala film Doyok.
BalasHapusBukan apa-apa, saya lebih suka mengingat saja kenangan bagus tentang mereka semua dari masa lalu karena versi filmnya terkadang malah merusak kenangan itu
versi film emang kadang merusak kenangan, masala lalu Pak. soalnya ceritanya dan tokoh di perankan sama orang yang beda. apalagi kalau dulu suka baca novel wiro sableng. pasti akan ngrusak imajinasi pembaca.
Hapusehh saya pernah baca tentang kalimat ini, blog di mana ya?
:)
Waahhh ada ken-ken juga ya, pasti seru dan mengingatkan ke serial tv masa lalu.. Saya belum nonton nih.
BalasHapusahh... Nonton yuk, Ken ken cuma jadi Cameo, tapi cukup berkesan juga.
HapusAku blm tertarik nonton wiro sableng mas, pdhl diajakin gebetan kemarin tuh. *e lah kok curhat. Hahaha
BalasHapusTp baca ulasanmu tentang film ini kok kayake kocak yak,
Ehmmm...
HapusKocak mblo... tambah kocak lagi kalau situ jadi nonton sama gebetan. he.. he.. he..
Dulu saya maniak sekali membaca novel Wiro Sableng, sehingga bela- belain sewa.
BalasHapusBaca nama " Bujang Gila Tapak Sakti, membuat memori diotak saya terbayang dengan tumpukan buku2 wiro sableng yg pernah saya baca.
Masih suka nyelipin makanan Mas... Pas masuk Bisokopnya. :)_
Berarti kang Nata paham sama cerita-ceritanya dong.
Hapusapakah sama kayak pak Anton juga gak mau nonton filmnya, karena akan merusak kenangan masa lalu.
kalau cemilan mah harus kang, bawa sendiri lebih 'Hemat'. ;)
Mpo kenal wiro sableng karena tante kolektor novel tersebut. Awalnya tidak ngerti ceritanya ,oh alah ternyata bersambung sama cerita sebelum nya.
BalasHapusLebih asiknya ada versi bioskop
wahhh... koleksinya banyak dong... boleh sini pinjem atu? he..he...
Hapusiya kalau liat bioskop bisa liat adegannya langsung.
hihi baca reviewnya jadi pengen cepet2 nonton hihihi.. nanti de h kalau sempat mau nonton wiro sableng ahhehehe
BalasHapus