Pasar Prumnas klender.
Pasar yang mempunyai kisah tersendiri bagi saya dan kumendan. Ke pasar ini, saya dulu sering anter kumendan belanja, saat masih tinggal di mertua indah.
Pengalaman makan siang di kantin pasar.
Siang itu saya, dan anak istri blusukan ke pasar untuk mencari sepatu, dan baju kemeja biru polos. setelah satu jam mencari di toko Ramayana sebelah pasar. tidak ketemu sandal yang cocok di hati.
kalau ada warna yang cocok ukurannya gak pas, giliran ukurannya pas warnanya gak cocok. lier eeuyy..
karena di ramayana enggak ada akhirnya diputuskan lari ke pasar prumnas, kali ini ngubek-ubek toko buat cari kemeja biru. Juga gak ketemu ukuran anak saya.
kalau pun ada warna biru, itupun tidak polos. jadi tidak sesuai harapan.
hingga akhirnya saya punya ide.
"mending kita beli kemeja polos aja, terus di wantex warna biru"
"Betul juga" kata istri.
akhirnya beli baju polos di toko seragam dan beli wantex di tukang jahit.
Menjelang jam makan siang. Saya pun menggerutu ke kumendan.
"Aduh... perut laper nih."
"apa!!!" teriak kumendan.
"Bukannya, tadi jam 10 baru makan , sekarang udah laper lagi?"
"maklum, udah jamnya nih, perut ini biasanya di sini tepat pukul 12 teng" kata saya.
kumendan cuma geleng-geleng. untungnya si krucil saya ikut mengamini ucapan saya yang ikut teriak juga.
"Laper, nih mah"
"Dasar... anak sama ayah sama aja." fiuhhh...
"udah deh, cari tempat makan yuk"
yesssss. Horee...
"Enak makan bakso nih ke seberang pasar." air liur saya mulai menetes membayangkan.
"Ayuk, kita keluar pasar" isteri menyahut.
Hingga tiba-tiba.
Jlegerrrr... Byurrrr....
Hujan turun dengan derasnya tanpa permisi dulu.
Saya cuma bisa nyengir, memandangi tukang bakso di seberang sana. seakan meledek saya.
"ah, gak jadi makan bakso"
"udah deh, tunggu aja sebentar." kata istri
Tapi karena ini perut minta di sini, mau enggak mau mesti cari makan secepatnya.
Akhirnya kami bergegas menyusuri lorong pasar hingga sampai di kantin pasar.
saya pesan lontong sayur padang 2 porsi dan anak saya pesan lele goreng.
Beginilah suasana makan di kantin, pasar. dengan meja yang pas-pasan. Sampai mau duduk aja kudu antri karena bangkunya terbatas. Dan meja makan yang penuh sesak dengan pernak-perniknya.
Dan harus rela di keteki oleh orang yang mau ambil tisu. karena letak tisunya di depan saya. walaupun mereka bilang "permisi"
Tapi begini lebih asik, kata orang-orang mah, lebih merakyat. Bagi saya suasana ini cukup menyenangkan, gak jelek-jelek amat. Daripada perut keroncongan karena nunggu hujan.
Dan lebih asik lagi, pada saat membayar tidak akan di kenakan PPN seperti kalau makan di restoran.
Rugi Mas, kalau pakai wantex, setelah beberapa bulan akan terlihat aneh warna pakaiannya. :)
BalasHapusTapi kalau tetap nekad, saran saya pilih no warna wantex yang pas, sebab mewarnai pakaian dng wantex dulunya adalah kerjaan saya.
iya kang, ini pasti jadi aneh warnanya setelah beberapa bulan. soalnya bajunya cuma di pakai sekali aja sih. jadi gak di pikirin amat.
BalasHapusdulu bisnis pakaian ya kang? apa dulu jadi tukang wantex keliling?
:)
hahahah...jng buka masa lalu saya dong mas.... :)
Hapusbanyak istilah yang baru dan aneh Mas..
BalasHapuskalau tengok gambar boleh faham sikit-sikit
Maklumlah karena kita serumpun, wajar banyak istilah yang aneh menurut blogger Hanafi.
Hapusnanti juga kita akan terbiasa.
ya...kalau saya selalu baca blog dari Indonseia..
Hapusakan lebih faham la nanti..
itu baru Nusantara..
belum peringkat global mas.
Wah asik baget pak makan di pasar, jadi inget dulu pernah makan di warung makan pasar rasanya enak" gimana gitu ada sensasi tersendiri, hehe :D
BalasHapusSensasi yang beda. Beda banget sama makan di restoran.
HapusBuat saya sih, selama makannya sama yayang dan si kribo, mau makan dimanapun jadi. Seru malahan.. hahaha.. makanya saya suka ke Car Free Day, biar kadang makannya nongkrong, tapi karena dengan mereka, justru jadi menyenangkan.
BalasHapusBetul Pak, makan sama anak istri itu lebih asik, apalagi udahannya yang keluarin dompet si kumendan. ha..ha..ha..
HapusUpsss.. ada yang pengalamannya sama rupanya.. hahahaha.. padahal sama saja mau keluar dari kumendan atau dari kita. Ibaratnya mau keluar ari kantung kanan atau kiri..
HapusLha ya kalau ga punya duit juga bareng2..
karena emang gitu Pak, kalau makan biasanya yang bayar bukan saya. :)
Hapussaya cuma terima laporannya aja.
Wkaakak, idenya boleh juga tuh beli kemeja polos kasih warna sendiri. Btw seger ya diketekin org, buahaha
BalasHapusiya karena susanhnya minta ampun cari kemeja warna yang polos buat anak-anak.
Hapussueeger bangetz..... :)