Waktu SD dulu ngacung yang suka ngarang cerita berlibur ke rumah nenek.
Biasanya setelah liburan selesai guru akan menyuruh murid murid untuk mengarang cerita saat-saat liburan, pada pelajaran bahasa indonesia.
Tapi kebanyakan anak-anak akan bercerita tentang liburan ke kampung halaman orangtua atau kakek-neneknya.
Soalnya saya juga sering mengarang tentang hal yang sama sewaktu SD.
Tapi walau tidak sedang dalam mata pelajaran bahasa indonesia, saya akan sedikit bercerita pengalaman saya pergi kerumah nenek dari istri di daerah cianjur selatan, yang nama kampungnya saya gak paham.
Yang saya ingat kalau naik mobil jenis Isuzu Elf dari cianjur kota itu yang bertuliskan "Leles"
Jalurnya pun untuk sampai dirumah hanya bisa dilalui motor karena agak terjal dan menanjak sempit kalau pakai mobil.
jadi mobil cuma bisa parkir di bawah. lumayan sekitar setengah kilometer dari rumah.
lelahnya perjalanan menuju Leles yang memakan waktu kurang lebih 10 jam dari jakarta akan terbayarkan sesampainya di lokasi.
Sebab jalan yang sebagian rusak parah, berkelak-kelok serta naik dan menuruni gunung membuat kepala sedikit pening.
Tapi walaupun lelah saya tetap ingin kembali, karena saya punya alasan.
Ini beberapa alasan saya ingin kembali.
Persawahannya
Saya sangat senang memandangi areal persawahannya, pohon-pohon kelapa yang berderet, serta sungainya.
Hijau dimana-mana, segala penat saat di perjalanan menjadi hilang seketika. karena saya jadi teringat jakarta semasa saya kecil waktu itu juga masih banyak areal persawahannya.
Udara yang Bersih
Oh ya Penduduknya yang ramah juga salah satu alasan saya ingin kembali.
****
Kalau di pagi hari saya bisa menyaksikan orang sedang memanjat pohon kelapa untuk mengambil semacam air nira untuk di jadikan gula merah, istilahnya di sadap.
Saya sempat heran seseorang yang usianya hampir setengah abad sanggup naik dan turun pohon kelapa dengan cepat. dalam dua menitan bisa 1 pohon, makanya hanya sebentar saya menyaksikan si bapak sudah selesai menaiki lebih dari 10 pohon.
Ah.. kalau saya satu pohon bisa berapa lama ya? belum tentu juga sanggup sampai atas.
Saya jadi teringat sebuah kata-kata "dimana pun kamu berada rezeki Allah pasti menghampirimu walaupun kamu berada di lembah-lembah, gunung-gunung, atau laut" begitu kira-kira seingat saya.
Semua sungguh terjadi.
Seseorang yang tinggal di desa dapat makan dari mana saja, dari pohon kelapa bisa menjadi gula, beras langsung dari sawah, ikan bisa diambil di sungai, bahkan saat memasak pun bisa pakai kayu bakar.
Semua bisa diambil dari alam. Bro
waduh saya kebanyakan ngoceh sepertinya.
Back to the topic.
Indonesia memang memiliki alam yang kaya dan indah salah satunya ya cianjur selatan ini.
"Cianjur Saya Akan kembali."
"Nenek tunggu aku ya..."
iyaaaa...cu ! ditunggu dikampung yach...hehehe. :)
BalasHapusMas.. kenapa yach kalau versi mobile blog Mas susah loadingnya, apa hape saya yang bermasalah ?
ohy.... Mas,,,, fhoto2nya kok lebih keren dari biasanya,efek bokehnya asyikkkk dilihat, saya jadi penasaran siapa yang memfotonya, !
Sewa fhotografer yach... ?
Hp Kang nata tuh yang udah jadul atau mungkin salah sinyal. he..he..
Hapusfotonya diambil dari canon D3000 oleh ipar, yang kebetulan kuliah di jurusan multimedia trisakti.
Saya gak ngerti malah kalau ini namanya efek bokeh.
pelajaran fotografi saya belum sampai di sana.
pantesan saja mas.... fhotonya bagusss tenannnn.... :)
Hapusmasalah bokeh saya asal tulis saja mas,,,, untung ngk dilihat Pak Anton koment saya,,,, bisa2 kena labrak saya, hehehe....
mmm.....hape saya yach mas bermasalah,,,,oh Gustiiii,,,!! Turunkan Rezekimu agar bisa beli hape baru... :)
ha..ha... sinyal nya kali Kang
Hapus😍
BalasHapushihi
Hapusnostalgia di kampung halaman...
BalasHapusmeninggalkan banyak kenangan indah pada masa kecil.. kesawah, main petak umpet, cari ikan di kali.. klo di inget2 sekarang rasanya suka ketawa2 sendiri..^^.
semua telah berlalu tapi kenangan itu akan selalu ada, di benak kita.
HapusDulu saya paling suka jika bercerita tentang liburan, ke rumah nenek. Kehidupannya kok mirip dengan dikampung saya ya?
BalasHapusBisa makan tapi tidak punya duit, itulah gambaran kehidupan orang desa.
Saya juga suka heran sama orang kampung, duit gak megang tapi mau makan apa aja ada.
Hapustinggal ambil dari alam.