Beliau selalu mengingatkan akan hal ini di setiap waktu. Sebab beliau pernah mengalami kecelakaan hebat yang berakibat koma dan sakit kepala bertahun-tahun.
Beliau selalu mengingatkan agar behati – hati jika berjalan di badan jalan.apa lagi jika bergandengan dengan anak.
Begini kisahnya,
Dulu sewaktu pulang kerja bapak saya berjalan rendengan bertiga di jalan protocol, karena cuaca hujan mereka berbagi payung yang hanya ada satu buah.
Tanpa ada firasat apapun mereka asik saja jalan sambil mengobrol dan bercanda.
Hingga suatu hal pun terjadi..
Sebelum peristiwa terjadi bapak saya sempat minta ganti posisi yang tadinya berada di paling kanan jalan pindah di sebelah kiri jalan atau berjalan di sebelah got.
Gak lama setelah tukar posisi tersebut sebuah truk yang melintas dari arah belakang entah mengapa tiba-tiba hilang kendali lalu menabrak tiga orang tersebut..
Bapak saya terpental masuk ke got dan kedua temannya juga terpental dijalan.
Bapak saya sadar-sadar sudah ada dirumah sakit dan sayangnya teman-temannya meniggal..
Dari peristiwa itu Cuma bapak saya yang selamat…
Bapak saya bercerita waktu tidak sadarkan diri tubuhnya seperti berjalan di atas atap gedung dan di ujung sana ada cahaya dan sepertinya temannya ini mengajak kesana. Tapi bapak saya tidak mau ikut beliau memilih pulang ke istri dan anaknya.
Mungkin saat itu memang belum ajalnya.
Setelah sembuh dari rumah sakit, bapak saya setiap hari merasakan sakit kepala yang berlangsung lebih dari empat tahun lamanya karena benturan yang keras di kepala saat kecelakaan.
Makanya selama hidup beliau selalu wanti-wanti agar berhati-hati saat berjalan di jalan raya, apalagi kalau sama anak pastikan anak berada di sebelah kiri.
Mudah-mudahan ini menjadi semacam pengingat bagi kita…
Dan demi keselamatan kita bersama.
Kematian memang kita tidak tahu kapan terjadi namun sudah seharusnya kita juga berhati-hati apalagi untuk orang yang kita cintai….
Pastikan anak anda di posisi paling kiri
Salam..
ngeri juga ya mas...
BalasHapussemoga amal ibadahnya diterima...
salam kenal mas...
iya ini kisah nyata dari almarhum bapak saya.
Hapusini kejadian waktu beliau masih muda dan baru punya bayi satu.
makannya saya kalau jalan di trotoar sangat ati-ati apalagi kalau lagi jalan sama orang yang saya sayangi.
salam kenal juga